Pacaran ituuuuuu = SAKIT HATI….:D
Sempet ngeupdate status itu di jejaring facebook…
Lumayanlah, banyak temen yang rela bagi jempol gratisnya dan beberapa teman-teman yang nyempatin waktu luangnya hanya sekedar ngasih komentar-komentar gak jelas…:D
How about you??? Setuju dengan pendapat saya atau mau bilang, “yaah…tergantung.”
Hellooooow, apanya yang tergantung mbaksist and masbro???
Tergantung gantungannya gitu, iyaa???:D
Kalau kalian nanya balik ke saya, dan bilang “kamu sendiri gimana?”. Yah…gak mesti mikir macam-macam atau apalah gitu, SPONTAN gue bakal bilang, “YA, PACARAN ITU HANYA BUAT LOE SAKIT HATI.”
Bukan, bukan karena saya pernah dikecewain atau disakiti oleh pelaku-pelaku yang katanya mengerti apa itu cinta, sayang, perhatian, pengertian dan segala saudara-saudaranya dalam keluarga ‘pacaran’ hingga saya memandang pacaran itu dengan sebelah mata (meskipun tidak dinafikkan hal itu pernah ku rasakan :D) tapi sekali lagi saya pertegas, bahwa pengalaman pribadi bukan komponen pertama dan utama dalam perkataan ini.
Meskipun saya sebenarnya MUAK dengan itu semua, gimana tidak. Orang yang diharapkan tak didapat, tapi yang tak diharapkan malah merapat. Sakit bin nyebelin tooh??? (pastimi)…
Ditambah lagi curahan hati orang-orang terdekat saya akhir-akhir ini, yang kadang bilang, “sakit hatiku, masa pacarku toh selingkuhki”, “iih…jengkelku masa pacarku 3 harima’ tidak na telfon”, “brengsek, na bohongika pacarku. Na bilang tidak maumi merokok tapi ternyata masih merokokji juga.”, “sakit hatikuku, masa pacarku boncengki cewek lain” atau anehnya lagi kayak gini, “kangenka sama seseorang, tapi bukan pacarku…”
Well……dengan kejadian-kejadian seperti itu akhirnya otak dan pikirin saya sedikit connect dengan ucapan seseorang yang pernah membuat hati saya bergelombang, “kalau mau dekat dengan seseorang mintalah sama orang yang menciptakan orang itu, dekatlah dengan penciptaNya sebelum engkau mendekati ciptaanNya”.
Yaah……kalau dicerna dengan baik kita pasti akan sadari itu tapi mau dikata apalagi, ‘cinta itu kadang membutakan’, buat kita lupa dengan apa yang seharusnya disayangi dan cintai…
Bayangin ajah, kalau pacar kamu gak kirim sms dalam sehari? Pasti bakalan curingaan mahadewa dan nge-judge pacar kamu udah gak ingat kamu, relain habisin beribu bahkan ratusan pulsa tiap bulannya hanya untuk ngobrol random ma ‘sang kekasih’ padahal hampir tiap hari ketemuan di kampus (bagi yang pacarannya itu sama kampus).
Kalo alasannya, “cinta itu butuh pengorbanan, maka kemiskinan adalah bukti dari pengorbanan???”. (oh tidaaak, saya tidak menginginkan hidup miskin)
Tapi pernah tidak kalian bayangin nyeseknya ketika orangtua kita gak nanya kabar, posisi atau kegiatan apa kita hari ini??? Yang ada hanya rasa seneng kali yaah karena gak diintrogasi, tapi kalau gak ada kabar dari si pacar? (hanya kalian yang tau jawabannya)
Pacaran sih gak masalah, terserah kalian lah yaah asal pandai-pandai ajalah ngejalaninnya, jangan lebih banyaan sakit hatinya daripada manfaatnya, jangan hanya kerena gak di sms atau telat smsnya dibalas, langsung ajah ngambekkan gak jelas, marah gak jelas, gak PENTING amat gitu…
Hallooooo……masih banyak hal yang lebih penting yang harus dipikirkan dan diperhatikan selain hal-hal gak penting itu, bahkan sekarang saya yang manja dan kekanak-kanakkannya minta ampun (yah, itu dulu, semoga) udah bisa mikir positif, saya mau buka sedikit pikiran bahwa cinta antar sesama itu hanyalah cinta yang semu, so’ kalau saya jadi pacar entah siapa suatu saat nanti, tidak di sms sama sekalipun okeeh, kalau isinya hanya basa-basi. Kemungkinan besarpun, saya tidak akan menghubungi jika tidak ada hal penting untuk ditanyakan atau dibicarakan (ngutip perkataan seorang senior yang saya kenalnya dari +2tahun ini, tapi mungkin saya belum siap dicuekin, kalau kangen biasanya demam…)
Tapi, airmata itu udah gak penting netes di pipi hanya karena orang-orang yang belum tentu jelas posisinya dalam hidup kita, tapi kalau kalian berfikiran itulah seninya cinta, penuh ‘suka dan duka’ okeehlah, saya terima sebagai sebuah kelogisan tapi kalau dukanya lebih unggul daripada sukanya apa itu tetap dikatakan seni??? Entahlah…
Jika saya bisa memilih, saya ingin memilih untuk tidak mengenal apa itu pacaran. Nyesel? Gak jugaa, karena setidaknya sekarang saya sudah bisa open my mind and open my eyes tentang apa itu ‘cinta sejati’, seperti katamu (mungkin) kesalahan adalah awal yang baik untuk menuju kebaikan, tapi alangkah lebih indahnya hidup jika kebaikan itu ada tanpa adanya kesalahan terlebih dahulu yang mewarnai hidup ini…
Nb : pacaran ma siapa, nikahnya ma siapa…:D
No comments:
Post a Comment