Rindu nulis…heheee (padahal tiap hari juga corat-coret kertas kalau boring kuliah)
Apa kabar readers? Ku harap kalian baik-baik saja yah…
Postingan kali ini tentang orang-orang hebat yang pernah ku kenal :) . sebenarnya sih lagi malas banget, pengen istirahatkan si otak setelah UTS tapi karena si Abang nagih note tentang dia dan TB (orang-orang hebat itu) maka aku berusaha mengumpulkan tenaga untuk menyelesaikan catatan yang berubah haluan dari (rencana) cerpen ke curahan hati…hallaaaah, bahasanya :P
Hhmmm……ini aku bingung, mau mulai dari mana yah? Dari atas ke kanan atau dari kiri ke bawah? (adduh……ini kenapa ngeyel?) :D xD
Okeh, aku mulai dari si Abang. Cowok kelahiran 07 Januari ini lah yang secara tidak langsung memperkenalkanku ke anak Thunder Bolt (TB). Haah…dio sopo, Fiy?
Namanya itu Kak Sahrul Afifathul Azam (kerennyo namanyo :D), iyah sekeren orangnya, tinggi, putih dan jago main basket apalagi ngelukis…wwihh…jangan ditanya, jago banyeeet…
Kenalnya ma dia itu karena si Abang yang sok kenal gitu deh, koment-koment satatusku yang saat itu (masih) sangat lebbay, maklumlah masih SMA. Hingga ke tahap curhat-curhatan (baca cerpen Sahabat Facebook aja dah!, promosi) disitu udah aku ceritain kok.
Oh iyah, Abang…semangat KKN yah, semoga cepat jadi Sarjana. AMIN.
Next ajah yah, aku mau fokuskan cerita secara mendetail…heheeehe…
Anggota TB yang pertama kali aku kenal itu namanya Amira Larazati, dipanggil kak Laraz. Cewek yang ku akui jago dalam hal IT, apalagi nyadap-nyadap telfon. Pertama kali kenal ma dia (meskipun nggak akrab), kak Laraz adalah orang yang awalnya paling nggak suka ma aku, katanya aku ini bocah (waktu itu, emang sih. :D). sampai-sampai sempat membuat hubungan persaudaraanku ma si Abang jadi merenggang. Hingga terjadilah permainan dibelakang layar oleh anggota TB lainnya,yaitu Kak Eva Ria Havizta Oza (Kak Ouza), kak Fina , dan Kak Arithalia Aprilia Ausi (Kak Lia) yang akhirnya ku tahu kalau mereka menguji kedewasaanku tapi pada kenyataannya yah, aku kalah. Tapi karena kak Ouza, jadinya saya banyak tahu tentang si Abang bersama masa lalunya, tentang dia siapa dan bagaimana hingga tentang cewek yang dia sayang.
Setelah baikan lagi ma si Abang, lagi-lagi dia kenalin saya ma seorang anggota TB yang aku akui kedewasaan serta kecerdasannya (ini juga sempat diakui ma kak Ouza) padahal dia tuh lebih muda beberapa bulan loh daripada aku. Namanya Mayang Leuvenia Yuditha Fadlia (Fadlia, tapi lebih sering di panggil Fad). Adik kandungnya Kak Arithalia. Sekarang dia kuliah di Sorboune, Prancis. Yang bisa nguasai bahasa Perancis selama 6 bulan secara otodidak.
Banyak pelajaran yang ku petik dari anggota TB tentang kedewasaan. Seperti Kak Ouza yang dulu selalu sms’an denganku (aah…kakak apa kabar yah? Udah lost contact. Kangen deh rasanya), beberapa pesan yang masih ku simpan darinya hingga saat ini.
“sudah terlalu banyak orang yang menderita setelah berkata ada saatnya. Kau tahu kapan saat itu datang? Dan adakah kepastian akan adanya saat itu? Adakah usaha kita untuk mewujudkannya saat itu? KAMU TERJEBAK SAYANG. Lebih cepat adalah yang terbaik.”
Kakak bintang iklan shampo ini banyak memberikan pelajaran yang saya yakin tidak bisa saya dapatkan dari siapapun.
Dan si Fadlia, orang yang begitu banyak menggoreskan warna di kehidupanku. Memberikan sejuta pelajaran, pemahaman, pengetahuan tentang kehidupan, tentang cara berfikir ke arah yang lebih positif (kangen hingga meneteskan air mata). Yah…air mata ini sama seperti ketika dia pamitan di fb untuk melanjutkan pendidikannya…
“thank you sudah jadi teman selama ini.”
Kalau jodoh, kita akan bertemu.
Sementara ataupun selamanya saya pergi dari fb, itu hanya demi masa depan saya dengan menuntut ilmu segogih mungkin. GANBATTE, goanbatre.
Nelous Jakast Onderemain tonr!! ^,< (katanya Kak Ouza, ini kutipan bahasa perancis yang kadang diberikan kepada orang dekat, sebagai sebuah pesan untuknya, tapi aku nggak punya lagi arsip penjelasan tetang ini T.T )
Banyak kutipan yang mereka berikan untukku tapi sayangnya facebook yang memperkenalkan ku ma Kak Sahrul dan TB nggak bisa di buka lagi ditambah akun-akunnya mereka udah di tutup jadi nggak bisa diakses (salahku, nggak nyimpan arsip dengan baik)…
Intinya Cuma satu, perkenalan ma Kak Sahrul merupakan hal terunik. Kenapa? karena rasanya emang kayak nano-nano, banyak peranan orang-orang hebat dalam perkenalan ku dengan si Abang…
Bahagia, canda, tawa, kedewasaan, air mata, pemikiran, semua bergabung jadi satu dan untuk mengahasilkan sebuah tulisan yang menceritakan tentang mereka maka aku akui aku tak bisa maksimal karena ini bukan hal yang mudah. Banyak rasa yang sepertinya sulit untuk ku ungkapkan…
Maaf kak, catatanku belepotan. Saya tidak berhasil :’(
Satu file yang tersimpan rapi di folderku adalah, kutipan-kutipan (sebagian) anggota TB untuk kak Fina.
© Kutipan itu berupa harapan
(Mandara De Anillo)
© Hari ini akan ku kerjakan karena hari esok belum tentu hariku
(Eva Ria Havista Oza)
© Sukses itu bukan pilihan, tapi suatu kemauan
(Amira Larazati)
© Pandai berkata bukan berarti bisa berbuat
(Sahrul Afifathul Azam)
© Orang bodoh itu kadang memberi makna yang berarti
(Liu Mei Tsang)
© Apakah ini baik untuk dia
(Indah Daraswati)
© Kenangan itu ada, untuk dijadikan pelajaran
(Ayu Fiska)
© Berapa banyak cinta yang kamu dapat?
(Mayang Leuvenia Yuditha fadlia)
© Bosan itu mengingatkan kita akan suatu hal yang penting
(Tirany Dwitasari)
© Sesuap saja yang kau beri ke pengemis, dia akan bersyukur
(Arithalita Aprilia Ausi)
© Berjalan lurus itu nggak mesti
(Inoue Mustafa)
© Untuk apa ini ada?
(Ajeng Rahmawaty)
© Kadang yang membuatmu senyum dan tertawa tidak mutlak membuatmu bahagia
(Almira Dwita Bilson)
© Yang menyakitkan itu adalah perkataan
(Kirany Gemely Debastian)
© Mencapai kematian yang baik itu tujuan utamaku
(Diana Aisywara Ray)
NB : perkenalan di akhir tahun 2009 dengan si Abang, memberikanku banyak pelajaran dan menghadirkan wanita-wanita muda nan hebat dalam hidupku. Yang saya sadari, tidak semua orang bisa mengenal mereka…
Berfikir sebelum berkata karena hal itu bagaikan rantai
Pahami =
-kata itu dari mulut
-yag keluar dari mulut dibantu oleh lidah
-dan lidah digerakkan oleh kita
-gerakan kita semua dari pikiran
-dan kita dapat berpikir karena ada mata yang melihat keadaan sekitar…
Mereka memberi harapan agar saya bisa menjadi wanita yang selalu berfikir akan tindakannya……
Big and much thanks for you, kak Sahrul…J
Untuk orang seperti anda, dan wanita-wanita dewasa seperti mereka…
Sampaikan salam hangatku kepada mereka J